Untuk yang tercinta, diriku..
Aku sungguh kagum kepadamu
dengan semua kelebihanmu, namun terkadang aku kecewa saat kamu terlalu
takut mengambil resiko dari keputusan yang kamu buat.
Tadi saja,
kamu membuatku kecewa lagi.
Bukankah kamu selalu berdoa agar situasi itu terjadi? Bukankah tadi Tuhan sudah memberimu kesempatan dengan membuat situasi seperti yang kau inginkan? Sisanya tinggal keputusanmu untuk bertindak. Tapi kenapa kamu justru menyia-nyiakan kesempatan langka itu?
Bukankah kamu selalu berdoa agar situasi itu terjadi? Bukankah tadi Tuhan sudah memberimu kesempatan dengan membuat situasi seperti yang kau inginkan? Sisanya tinggal keputusanmu untuk bertindak. Tapi kenapa kamu justru menyia-nyiakan kesempatan langka itu?
Aku tahu kau bukan penakut. Kau sering membuatku kagum, diriku. Kau
bahkan sering melakukan apa yang orang lain pikir tidak mungkin, tapi
kau berhasil melakukan itu.
Diriku sayang...
Andai saja kamu tidak terlalu pintar untuk menganalisa, kamu tadi sudah berhasil. Hanya saja kamu banyak melihat ilusi buruk yang belum tentu terjadi.
Ah, diriku, kau tadi sungguh menyebalkan!
Berjanjilah diriku, lain kali kau tidak akan mengecewakanku lagi. Aku menulis ini untukmu semata-mata demi kebaikan kita. Mulai sekarang aku akan selalu menegurmu jika kamu melakukan kesalahan. Ingat, kita tidak terpisahkan.
Dari yang mencintaimu,
Dirimu sendiri.
- Anggriawan Kingdom -
Diriku sayang...
Andai saja kamu tidak terlalu pintar untuk menganalisa, kamu tadi sudah berhasil. Hanya saja kamu banyak melihat ilusi buruk yang belum tentu terjadi.
Ah, diriku, kau tadi sungguh menyebalkan!
Berjanjilah diriku, lain kali kau tidak akan mengecewakanku lagi. Aku menulis ini untukmu semata-mata demi kebaikan kita. Mulai sekarang aku akan selalu menegurmu jika kamu melakukan kesalahan. Ingat, kita tidak terpisahkan.
Dari yang mencintaimu,
Dirimu sendiri.
- Anggriawan Kingdom -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar